Bhama
23 Januari 2020, 22:10 WIB
Last Updated 2020-01-24T03:59:12Z
Insight

Tips Menulis Esai, Tak Sesulit Yang Mereka Bilang

Advertisement

Gudnyus.id - Kita pasti sering dan membaca esai. Tapi apakah sebenarnya esai itu? Esai adalah tulisan yang mengekspresikan opini penulis tentang objek atau objek tertentu. Esai terbagi 3 bagian, yaitu : pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengindentifikasi subjek bahasan dan pengantar tentang subjek.

Menurut H.B Jassin (Sang Paus Sastra) Esai adalah uraian yang membicarakan bermacam ragam, tidak tersusun secara teratur tetapi seperti dipetik dari bermacam jalan pikiran. Dalam esai terlihat keinginan dan soal yang dibicarakan.

Menulis bisa menjadi kegiatan baru bagi kamu yang hendak ‘melamar’ studi ke luar negeri atau ingin meningkatkan kualitas tulisan. Esai bisa menjadi langkah awal untuk kamu yang baru mau memulai menulis, karena menulis esai tidaklah sulit. Berikut beberapa tips mudah menulis esai:

1. Pilih Topik yang mengejutkan
Menulis esai memerlukan riset tersendiri, terutama bila kamu mengangkat sebuah permasalahan di kehidupan sehari-hari. Tentu hal ini dapat mengejutkan karena dari sebuah topik mampu membuka rahasia di dalam kisah nyata yang mungkin belum pernah kamu temukan. Hal mengejutkan seperti ini akan memberikan dampak bagi pihak yang akan menilai dan membaca esaimu.

2. Buat seperti cerita pendek
Dalam menulis esai kamu tidak perlu menjabarkan secara luas dari topik yang kamu ambil. Baiknya, menulis esai dilakukan dengan singkat, namun juga mencakup semua informasi yang diperlukan. Sebuah esai memerlukan konflik dan perubahan di dalamnya. Dalam hal ini, konflik yang dimaksud ialah perbedaan ide atau pendapat, sedangkan perubahan ialah bagaimana caranya seseorang menanggapi ide-ide tersebut.

3. Buat kerangka tulisan
Kerangka tulisan dapat membantu kamu dalam memetakan gagasan. Gagasan bisa kamu tuangkan dalam bentuk daftar, kalimat-kalimat singkat atau diagram. Untuk memperkaya gagasan, kamu sebaiknya rajin membaca dan mengakses informasi. Selain buku-buku di perpustakaan, artikel-artikel di internet juga bisa menjadi sumber yang baik untuk mendapatkan inspirasi.

4. Kembangkan esai sesuai struktur
Esai yang baik memiliki struktur yang jelas sehingga gagasan yang kamu sampaikan mudah dimengerti oleh pembaca. Pada umumnya, struktur sebuah esai akademik minimal terdiri dari dua bagian utama, yakni tesis dan argumentasi. Tesis menjadi paragraf pengantar atau paragraf pertama yang berisi tentang gagasan utama yang kamu usulkan.

Argumentasi meliputi alasan-alasan dan bukti-bukti yang mendukung gagasan utama. Maka dari itu, argumentasi biasanya menjadi paragraf-paragraf pengembang esai. Selain tesis dan argumentasi, kamu juga bisa menambahkan kesimpulan di penghujung esai untuk merangkum kembali ide-ide yang telah kamu uraikan. Kesimpulan ini sering disebut sebagai paragraf penutup.

5. Mulailah dengan lima kalimat orisinal
Kalimat pembuka yang kamu tulis dalam sebuah esai dapat menjadi pengantar yang menarik bagi pembaca. Bisa dengan menggugah pembaca atau membuka fakta yang mungkin belum diketahui banyak orang. Hal ini akan memudahkan kamu dalam melanjutkan paragraf selanjutnya.

6. Terdapat kalimat topik dalam setiap paragraf
Setiap paragraf dalam sebuah esai sebaiknya kamu awali dengan kalimat topik. Kalimat topik mewakili fokus dari argumentasi yang kamu sampaikan sehingga mengandung informasi yang penting. Kalimat topik selanjutnya diikuti dengan kalimat-kalimat pendukung yang mengembangkan argumentasi

7. Gunakan kosakata formal dan objektif
Berbeda dengan menulis artikel, dalam menulis esai kamu harus menggunakan gaya bahasa yang formal dan objektif. Dengan kata lain, pilihan-pilihan kata yang tidak baku, emosional atau memuat pendapat pribadi sebaiknya kamu hindari.

Misalnya, kata-kata yang memiliki pengungkapan kuat seperti sangat buruk bisa diganti dengan bermasalah atau berkualitas rendah. Objektivitas dalam menguraikan ide ini penting untuk ditekankan karena esai akademik diharapkan dapat membuka ruang diskusi atau gagasan-gagasan baru lainnya.

8. Hindari penggunaan kata atau frase
Ada beberapa kata atau frase yang sebaiknya kamu hindari ketika menulis esai, seperti “kamu”, “beberapa”, “itu”, “hal-hal”, serta ungkapan yang belum terjadi, misalnya “akan”. Kamu dapat menggunakan kata benda sebagai pengganti subjek. Ungkapan yang menujukkan jumlah dari suatu hal juga sebaiknya dijabarkan semuanya.

9. Gunakan bukti akurat dan contoh yang efektif
Agar kerangka sudut pandang menjadi lebih luas, kamu sebaiknya mendukung argumentasi dengan bukti-bukti yang meyakinkan. Bukti-bukti ini dapat berupa pernyataan para pakar atau penulis lain yang kamu kutip dari buku dan jurnal ilmiah.

Yang perlu diingat, ketika mengutip pernyataan atau pendapat orang lain, kamu harus memperhatikan gaya referensi yang tepat dan konsisten. Selain itu, kamu juga dapat membangun argumentasi meyakinkan dengan menguraikan kasus atau contoh yang terjadi dalam kehidupan nyata.

10. Gunakan transisi 
Kata transisi membuat gagasan-gagasan yang kamu rangkai menjadi berhubungan satu sama lain dan menyeluruh. Misalnya, kata penghubung oleh sebab itu digunakan sebagai penanda sebab-akibat, akan tetapi dan di sisi lain digunakan untuk peralihan pernyataan yang bertentangan. Kata transisi juga membuat alur gagasan menjadi lebih mengalir.

Nah, kamu coba deh tips-tips diatas biar tau bagaimana mudahnya membuat esai, tidak sesulit yang orang katakan. Jangan pernah mudah percaya dengan perkataan orang. Terkadang setelah kamu coba baru kamu akan tau sendiri. Selain itu menulis esai dapat membuatmu mengenal kata-kata baru, informasi baru, dan kamu bisa mengkritik sesuatu tanpa mencaci dan memaki.

Foto: Pexels.com