gudnyus
11 Juni 2020, 11:40 WIB
Last Updated 2020-06-20T06:24:58Z
BP BatamInfoSorotan

Pengambilan Jenazah PDP Covid-19, Ombudsman Kepri Nilai RSBP Batam Sudah Jalankan Protokol Kesehatan

Advertisement


Gudnyus.id - Ombudsman Kepulauan Riau (Kepri) menilai rumah sakit rujukan Covid-19 di Batam telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik terkait penanganan pasien Covid-19. Di Batam terdapat tiga rumah sakit rujukan yaitu RSBP Batam, RSUD Embung Fatimah dan Rumah Sakit Khusus Galang.

Menanggapi kabar pengambilan jenazah PDP Covid-19 oleh keluarga di RSBP Batam, Kepala Perwakilan Ombudsman Kepri, Lagat Parroha Patar Siadari mengatakan telah meminta keterangan dari Direktur RSBP Batam.

Dari penelusurannya itu, Lagat menilai RSBP Batam hanya menjalankan protokol penanganan pasien Covid-19. RSBP menerima pasien masuk dengan status PDP. Namun malang tak dapat ditolak, ketika masih menunggu hasil swab ternyata pasien lebih dulu meninggal dunia.

"RSBP tidak mau mengambil resiko sehingga akan dimakamkan secara protokol kesehatan. Bila kemudian hasilnya memang negatif, ini adalah kehati-hatian rumah sakit, tidak ada maksud yang lain," ungkapnya.

Dengan adanya keinginan keluarga untuk memakamkan almarhumah sendiri, maka seluruh tanggungan biaya perawatan menjadi di luar tanggungan Pemerintah. Hal itu karena pemerintah hanya menanggung perawatan pasien covid-19 yang mengikuti seluruh tahapan dari awal hingga akhir.

"Karena jenazah akan dibawa sebelum hasil swab keluar sehingga tidak menjadi tanggungan negara. Bila hasil swab keluar dan ternyata tidak terbukti positif covid-19 maka tetap dibiayai negara, karena tahapannya sesuai protokol kesehatan dan ketentuan yang ada," jelas Lagat.

Ia mengungkapkan saat ini keterbatasan jumlah mesin swab menjadi kendala lamanya proses pemeriksaan status pasien terduga covid-19. Dalam sehari, mesin swab hanya bisa memeriksa sekitar 50 sampling.

"Sebenarnya mesin swab hanya membutuhkan waktu 5 jam, namun karena ada banyak sampling yang harus diperiksa maka antriannya menjadi panjang dan membutuhkan waktu lebih lama," ungkap dia.

Lagat mengingatkan rumah sakit rujukan covid-19 untuk lebih menyiapkan diri dalam menangani pasien menjelang ditetapkannya new normal. Menurutnya, kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehetan menjadi kunci utama agar tidak ada lonjakan pasien covid-19.

"Ada kemungkinan tren meningkat karena new normal bila masyarakat tidak disiplin. Mudah-mudahan tidak terjadi. Meskipun nanti bisa jadi angka terkonfirmasi covid meningkat saya harap rumah sakit harus siap," Pungkasnya.