gudnyus
23 September 2020, 04:00 WIB
Last Updated 2020-09-26T18:16:41Z
Literasi

Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Bisnis Kelas Dunia

Advertisement


Gudnyus.id - Sumber Daya Manusia (SDM) adalah komponen yang sangat penting saat Anda sedang merintis suatu bisnis. Baik itu bisnis yang Anda jalankan sendiri ataupun bisnis yang sudah berkembang hingga ke taraf yang lebih besar, sehingga memerlukan tambahan pekerja. Pengelolaan SDM yang baik akan berbanding lurus dengan peningkatan produktivitas usaha.

Ketika Anda baru merintis suatu usaha sebagai individu yang tunggal, manajemen SDM yang dapat Anda lakukan adalah dengan terus meningkatkan kapasitas (keahlian) diri sendiri. Upaya itu dapat Anda lakukan dengan banyak membaca artikel, berita, ataupun buku untuk menambah wawasan tentang bisnis yang ingin atau sedang Anda jalankan.

Selain membaca, Anda juga dapat mengikuti pelatihan (workshop), seminar, ataupun pelatihan kewirausahaan yang sekarang ini tidak sulit ditemukan. Mulai dari yang berbayar hingga seminar-seminar gratis yang sering kali diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Manfaatkan kesempatan itu untuk berdiskusi dan menjalin relasi dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama. Siapa tahu melalui acara-acara tersebut Anda dapat menemukan rekan bisnis yang dicari selama ini.

Kebutuhan tenaga kerja harus disesuaikan dengan jenis dan kondisi usaha yang Anda jalani agar penempatan SDM sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan yang diperlukan usaha Anda.



Setelah mendapatkan jumlah pegawai yang sesuai dengan yang Anda butuhkan, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah memaksimalkan dan mengembangkan potensi yang ada. Berikut ini tahapan yang dapat Anda terapkan dalam mengembangkan sumber daya manusia:


Prinsip Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Soetjipto (2006) ada 3 prinsip yang harus diperhatikan oleh manajemen SDM agar tugas dan kewajiban mengurus dan mengoordinasikan sumber daya manusia organisasi bisnis dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Pertama, pengelolaan SDM berorientasi pada layanan. Menurut Soetjipto, prinsip ini perlu guna mencegah pengelolaan SDM secara mekanis yang hanya akan menghasilkan output yang seragam seperti tata-cara, pedoman kerja, dan formulir-formulir yang berkaitan dengan pengelolaan SDM.

Meskipun tata-cara, pedoman kerja, dan formulir itu diperlukan, namun hal itu dapat menjadikan pengelolaan SDM tidak efektif dan efisien serta penciptaan kompetensi manajerial tidak tercapai.

Melalui pengelolaan SDM yang berorientasi pada layanan, maka kekurangan-kekurangan di atas dapat diminimalkan sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Karyawan yang puas pada gilirannya akan berusaha memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Kedua, pengelolaan SDM dengan memberikan kesempatan seluasluasnya kepada karyawan untuk berperan serta secara aktif dalam pengelolaan perusahaan. Dengan prinsip ini diharapkan pekerjaan menjadi lebih menarik sehingga mampu mendorong semangat kerja karyawan dan memotivasi mereka untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih baik.

Penyempurnaan kualitas pekerjaan yang lebih baik secara terus-menerus hanya terjadi jika karyawan secara terus-menerus pula meningkatkan kemampuan kerjanya. Ini berarti pula ada dorongan terciptanya kompetensi manajerial.

Prinsip terakhir adalah pengelolaan SDM yang mampu menumbuhkembangkan jiwa entrepreneur dalam diri setiap individu karyawan di dalam perusahaan. Jiwa entrepreneur ini penting untuk meningkatkan kreativitas, keahlian dan ketrampilan, serta keberanian mengambil resiko.

Ketiga prinsip di atas semestinya menjadi acuan  bagi manajemen SDM dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai penanggung jawab utama pengelolaan SDM organisasi. Artinya, manajemen sumber daya manusia harus mengimplementasikan ketiga prinsip tersebut dalam melaksanakan aktivitas tugas dan fungsi MSDM.