gudnyus
10 Desember 2020, 13:27 WIB
Last Updated 2020-12-10T06:27:11Z
Opini

Jangan Gembira Atas Kematian Orang Lain

Advertisement


Gudnyus.id - Anggota FPI ditembak mati. Banyak orang bergembira. Saya tidak. Saya tidak suka FPI. Tapi saya lebih tidak suka lagi ada orang ditembak mati. Mereka itu manusia, yang harus dilindungi haknya.

Tapi kan mereka melawan polisi. Nah, itu pernyataan yang harus diuji dulu kebenarannya. Kok diuji? Kan yang bilang polisi? Ya, tidak setiap pernyataan polisi itu benar. Polisi juga bisa salah. Maka setiap pernyataan polisi pun harus diuji kebenarannya.

Kalau polisi tidak mesti benar, apakah pernyataan FPI pasti benar? Itu pun tidak. Munarman bilang, anggota FPI tidak bersenjata. Tapi ada puluhan atau bahkan mungkin ratusan jejak digital yang menunjukkan bahwa anggota FPI bersenjata. Ada banyak jejak digital yang menujukkan bahwa Munarman biasa berbohong.

Klaim polisi, mereka diserang. FPI punya senjata api dan senjata tajam. Ini klaim yang harus dibuktikan kepada publik. Keterangan polisi bahwa senjata itu milik FPI tidak serta merta menjadi bukti bahwa senjata itu milik FPI. Demikian pula, harus ada proses pembuktian bahwa sudah terjadi penyerangan.

Bagaimana membuktikannya? Itu jadi beban kewajiban polisi, karena mereka yang membuat keterangan. Tanpa bukti, keterangan itu tidak bermakna apapun.

Kalau pun benar senjata itu milik FPI, apakah polisi serta merta berwenang membunuh? Itu pun tidak. Polisi punya prosedur. Nah, apakah polisi sudah bertindak sesuai prosedur atau tidak, itu harus dibuktikan.

Jadi, kalau ada tuntutan pengusutan kasus ini, bukan berarti orang berpihak pada FPI. Ini soal kebenaran. Pembunuhan yang tidak dibenarkan, meski dilakukan oleh aparat, tidak boleh dibenarkan. Justru tidak boleh dibiarkan, karena aparat seharusnya melindungi, bukan membunuh.

Tapi apakah polisi pasti salah? Tidak. Kerja-kerja mereka menegakkan hukum justru harus kita dukung. Tapi ingat, ada hukum yang mengatur kerja mereka. Artinya, tuduhan bahwa polisi telah membantai 6 orang itu, juga tidak serta merta benar.

Mana yang benar? Pemerintah harus membuatnya jelas. Kalau polisi tidak sanggup membenerkan bukti sahih, harus ada pihak yang ditunjuk pemerintah untuk membuktikannya.

Jangan bersorak atas ketidakadilan yang menimpa orang lain, meski orang itu tidak kita sukai. Ketidakadilan yang dibiarkan, suatu saat bisa pula menimpa kita.

Sumber: FB/Hasanudin Abdurakhman