gudnyus
5 Juni 2021, 17:30 WIB
Last Updated 2021-06-06T00:33:05Z
Sorotan

Pandemi Covid-19 Belum Usai, GP Ansor Kepri Dukung Peniadaan Ibadah Haji 2021

Advertisement


Gudnyus.id - Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Kepri mendukung keputusan pemerintah membatalkan pemberangkatan jemaah haji tahun 2021 ini. Penundaan ini menjadi kali kedua karena pandemi Covid-19 yang belum usai.

"Kami memahami pemerintah melalui kementerian Agama RI sangat memperhatikan faktor demi keselamatan jiwa para calon jemaah haji. Semoga kesabaran dan ketabahan calon jemaah haji dapat membawa hikmah untuk kita semua," ujar Ketua PW GP Ansor Kepri, Rahmad Budiharto, Sabtu (5/6).

Ia berharap dengan telah batalnya keberangkatan jemaah haji selama dua tahun terakhir ini pemerintah dapat melakukan komunikasi intensif dengan Arab Saudi agar di tahun berikutnya Indonesia mendapat tambahan kuota haji.

"Kami juga mendorong pemerintah berupaya menambah kuota haji setelah berakhirnya pandemi covid-19. Selain itu para jemaah yang saat ini batal berangkat dapat diprioritaskan ke tanah suci bila penyelenggaraan haji kembali dibuka," ungkap dia.

Rahmad Budiharto pun mengajak seluruh masyarakat dapat memahami keputusan peniadaan keberangkatan CJH tahun ini secara jernih dan tidak berprasangka buruk. Ia mengingatkan agar masyarakat tidak terprovokasi dengan opini menyesatkan dan berita hoax terkait keputusan tersebut.

"Kabar hilangnya dana haji sebagai penyebab pembatalan keberangkatan tidak masuk akal. Menteri Agama, DPR dan BPKH sudah menjamin dana haji sangat aman. Info dari kemenag bahwa calon jemaah haji diizinkan mengajukan permohonan pengembalian setoran pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH) yang sudah dibayarkan. Jadi keputusan pemerintah murni demi keselamatan calon jemaah haji," jelas dia.

Menurut Kemenag Kepri terdapat 1.281 calon jemaah haji gagal berangkat ke Tanah Suci. Sebanyak 1.281 CJH tersebut berasal dari Batam sejumlah 627 orang, Tanjungpinang 269 orang, Bintan 66 orang, Karimun 163 orang, Lingga 35 orang, Natuna 94 orang, dan Kepulauan Anambas 27 orang.