Advertisement
Gudnyus.id - Keadaan geografis Kota Batam memiliki total luasan wilayah 3.990,00 km2, wilayah daratan memiliki luas 1.040 km2, sedangkan wilayah lautnya memiliki luasan 2.950 km2. Wilayah lautan Batam di sebelah utara (Selat Singapura) menjadi penanda perbatasan Batam dan Singapura. Dengan keadaan tersebut, menjadikan Batam berada dalam posisi penting dalam kancah perdagangan internasional.
Kota Batam juga terdiri dari 400 pulau yang tersebar di sekitarnya, sebanyak 329 pulau di antaranya sudah memiliki nama. Wilayah lautan yang lebih luas dibandingkan dengan daratan membuat potensi investasi di Batam semakin terbuka lebar. Perbatasan Batam dan Singapura menjadi kunci pentingnya. Para investor pun akan melirik Batam dikarenakan aksesibilitas dan fasilitas yang ditawarkan oleh BP Batam.
Namun beberapa waktu lalu, investasi juga mengalami kelesuan. Hal ini disebabkan oleh ditutupnya perbatasan Batam dan Singapura karena merebaknya virus Covid-19. Seiring dengan menurunnya kasus Covid-19, perbatasan pun akan dibuka kembali, tentunya dengan menerapkan beberapa persyaratan. Perbatasan yang dibuka kembali akan menjadi momentum pemulihan ekonomi.
Menilik Potensi Investasi di Perbatasan Batam dan Singapura
Perbatasan Batam dan Singapura memiliki banyak sekali potensi yang dapat digali dan dikembangkan sepanjang waktu. Salah satu potensi investasi yang dimiliki oleh Batam berada di bidang maritim. Potensi tersebut adalah wisata bahari yang dapat digenjot untuk meningkatkan investasi. Atraksi wisata yang ditawarkan berupa wisata terumbu karang pada beberapa gugusan pulau di sekitar Kota Batam.
Harapannya, dengan beragamnya atraksi wisata yang ditawarkan dan dibukanya kembali jalur laut antara Batam dan Singapura, sektor pariwisata diharapkan akan menghasilkan lapangan kerja sebesar 700 ribu di bidang ekonomi kreatif.
Selain itu, potensi investasi yang mampu mendongkrak perekonomian di Batam adalah lalu lintas barang dari perdagangan jalur laut.
Secara profesional, BP Batam yang dipercaya untuk mengelola investasi meningkatkan upaya optimal dalam melayani kebutuhan investor. Tujuannya sudah jelas, meningkatkan investasi yang sudah ada. Dalam penerapan kebijakan yang memudahkan investor, BP Batam memberikan kemudahan di bidang pelayanan kepelabuhanan.
Pelabuhan di Batam merupakan pionir dalam penerapan National Logistic Ecosystem (NLE). Pelaksanaan kebijakan tersebut sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional. Sistem NLE akan menjadi penyelaras arus lalu lintas barang (flow of goods) dengan dokumen internasional (flow of documents).
Perbatasan Batam dan Singapura
Kebijakan ini akan membuat lalu lintas barang semakin lancar dan cepat. Dalam sistem NLE, dilakukan juga pemanfaatan teknologi informasi untuk mengatur lalu lintas barang hingga saat nanti melakukan pembayaran pun menggunakan virtual account. Semuanya akan diatur secara otomatis dan berbasis daring. Sehingga nantinya, ongkos logistik yang dibayarkan akan semakin mampu ditekan.
Potensi investasi yang dimiliki oleh Batam masihlah sangat menjanjikan di masa mendatang. Letak strategis yang dimiliki oleh Batam menjadi modal berharga untuk semakin meningkatkan volume transaksi perdagangan internasional. Pembangunan infrastruktur Batam di bidang maritim akan selalu ditingkatkan untuk mendukung ekosistem investasi yang sudah ada.
Momen pembukaan kembali perbatasan Batam dan Singapura adalah sebuah kesempatan untuk memulihkan ekonomi di semua sektor. Kebijakan pemerintah pusat dan BP Batam haruslah mendapatkan dukungan dari semua pihak untuk mewujudkan Kota Batam yang lebih bersahabat bagi para investor.