Advertisement
Gudnyus.id - Menilik perkembangan Kota Batam hingga saat ini tentunya sudah melalui proses yang sangat panjang dari waktu ke waktu. Berbagai pertumbuhan dan perkembangan di segala lini adalah buah dari kebijakan dan strategi yang dilakukan oleh para pengambil kebijakan bersama dengan semua elemen yang terkait. Bagaimana pun juga, sejarah Kota Batam haruslah menjadi tiang pancang yang kokoh bagi investasi.
Sejarah Kota Batam mencatat bahwa perkembangan dunia investasi dimulai sejak era Order Baru, tepatnya pada tahun 1970. Pada waktu itu, pemerintah membuat kebijakan yang menetapkan Kota Batam menjadi daerah yang berfokus pada industri minyak dan gas bumi. Semenjak itu, Batam sering kali disandingkan dengan negara tetangganya. Bahkan juga sering disebut sebagai “Singapuranya Indonesia.”
Batam merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau. Batam menyandang predikat sebagai kota terbesar di provinsi tersebut. Di sekitar Kota Batam, juga terdapat Pulau Rempang dan juga Pulau Galang yang masih dalam satu kawasan geografis dan administratif. Letaknya yang berada di antara Selat Singapura dan Malaysia menjadikan kawasan tersebut memiliki potensi investasi yang cerah di masa depan.
Sejarah Kota Batam dan Keberlangsungan Investasi
Sejarah Kota Batam menyatakan bahwa Batam merupakan wilayah ataupun kawasan yang dikhususkan untuk investasi. Terdapat kenaikan pertumbuhan ekonomi yang sangat signifikan di Batam. Hal ini ditandai dengan semakin banyak munculnya kawasan industri dan juga lalu lintas barang yang semakin padat. Batam menjadi ujung tombak yang sangat penting dalam menyumbang pertumbuhan perekonomian di Provinsi Kepulauan Riau.
Kontribusi nyata Batam untuk perekonomian Provinsi Kepulauan Riau dihasilkan dari hasil aktivitas perdagangan internasional. Pada bulan Mei, nilai ekspor Batam mencapai US$ 1.245,75 juta. Volume perdagangan tersebut menyumbang 72,86 persen dari total ekspor yang diperoleh Provinsi Kepulauan Riau, yakni sebesar US$ 1.709,81. Sebuah pencapaian yang patut diapresiasi dan terus dipertahankan.
Nilai ekspor Batam yang semakin meningkat tersebut merupakan kerja keras dari berbagai pihak. Salah satu pihak yang berperan penting adalah BP Batam. Di bawah kepemimpinan Muhammad Rudi, BP Batam juga membuat terobosan dengan melakukan kerja sama antara daerah yang berada di sekitar Pulau Batam. Kerja sama tersebut bertujuan untuk mendongkrak sekaligus mengembangkan investasi yang sudah ada. Potensi-potensi usaha maupun investasi yang berada di sekitar Batam diharapkan semakin mengalami perkembangan signifikan.
Sinergi yang dilakukan oleh Batam dengan pulau atau daerah sekitarnya diwujudkan dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman (MoU). Dalam MoU tersebut, Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) bekerja sama dengan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Karimun (BP Karimun).
Penandatanganan yang dilakukan oleh kedua belah pihak merupakan simbol sekaligus semangat untuk memajukan perekonomian sekaligus kesejahteraan. Dalam MoU tersebut, BP Batam dan BP Karimun menyepakati beberapa hal yang penting. Di antaranya adalah kerja sama di bidang investasi, pembangunan infrastruktur, pengembangan kawasan industri, dan juga pengembangan sektor pariwisata.
Sektor lainnya yang mendapatkan perhatian khusus adalah bidang kesehatan. Pihak BP Karimun menginginkan adanya juga kerja sama dalam hal tersebut. BP Batam yang sedang membangun KEK Kesehatan Sekupang menjadi rujukan yang tepat, baik dalam urusan layanan kesehatan, tenaga kesehatan, dan juga teknologi yang dimiliki.
Sejarah Kota Batam tidak dapat dipisahkan dari pembangunan keberlanjutan hingga saat ini. BP Batam pun juga berusaha untuk terus mengajak kolaborasi dengan daerah yang berada di sekitar Batam. Kemajuan yang dipunyai oleh Batam seharusnya juga membawa manfaat positif bagi daerah sekitarnya. Batam selain menjadi magnet investasi juga berperan sebagai lokomotif pembangunan bagi daerah yang berada di sekitarnya.