Saiful K. Teibang
24 Juli 2025, 13:34 WIB
Last Updated 2025-07-24T06:34:51Z
BatamPendidikan

Polibatam Hadirkan Native Speaker, Siswa TK-SD Reliance School Batam Tak Lagi Takut Salah

Advertisement

 



BATAM - Politeknik Negeri Batam (Polibatam) menggelar program pengabdian masyarakat bertajuk “Speak English, Speak Up!” di Reliance School Batam, Rabu (23/7/2025). Kegiatan ini menghadirkan dosen dan mahasiswa asing dari Prancis untuk membangun keberanian siswa TK dan SD berbicara dalam bahasa Inggris melalui interaksi langsung dan permainan edukatif.

 

Yang membuat hari itu istimewa, bukan hanya kehadiran para dosen Polibatam, tetapi juga tiga mahasiswa asing asal Prancis: Cyprien Guitton, Tomy Bolle, dan Axel Serrano. Ketiganya sedang mengikuti program magang di Polibatam, dan kini turun langsung menginspirasi siswa-siswa kecil untuk berbicara bahasa Inggris tanpa rasa takut.

 

Sejak awal kegiatan, suasana sudah terasa hangat dan penuh semangat. Siswa yang semula malu-malu, perlahan mulai berani menjawab pertanyaan, berbicara, bahkan bercanda ringan dengan para native speaker.

 

“Kami ingin membuat bahasa Inggris terasa dekat dan menyenangkan bagi anak-anak. Mereka tidak perlu takut salah, yang penting berani mencoba,” ujar Feby, salah satu dosen pengabdi.

 


Permainan, diskusi interaktif, dan dialog sederhana menjadi jembatan antara keberanian dan kemampuan. Tak butuh waktu lama, suasana pun mencair. Bahkan siswa kelas VI, Margaret, mengaku ini adalah pengalaman pertamanya berbicara langsung dengan orang asing. “Senang sekali! Awalnya gugup, tapi mereka ramah, jadi saya berani ngomong,” ujarnya dengan mata berbinar.

 

Mrs Titin, guru kelas VI, menyambut baik inisiatif ini. “Anak-anak kami jadi lebih percaya diri. Kegiatan ini sangat memotivasi dan membuka wawasan mereka,” katanya.

 

Sebagai institusi vokasi, Polibatam terus menegaskan komitmennya untuk hadir di tengah masyarakat, bukan hanya mencetak lulusan unggul, tetapi juga membangun budaya belajar yang terbuka, inklusif, dan berorientasi global.

 

Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama, pembagian hadiah kecil untuk siswa paling aktif, dan pelukan hangat dari para mentor. Pulang dari sekolah hari itu, anak-anak membawa lebih dari sekadar cendera mata — mereka membawa semangat baru untuk terus berani bicara: “Speak English, Speak Up!”