Advertisement
SAMARINDA - 11 September 2025. Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) bersama Self-Regulatory Organizations (SRO) yakni Bursa Efek
Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian
Sentral Efek Indonesia (KSEI) serta Asosiasi terus mendorong peningkatan literasi
dan inklusi pasar modal kepada generasi muda di daerah dengan
menggelar Sosialisasi
dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) 2025 di Samarinda, Kalimantan Timur yang berlangsung
pada 10–12 September 2025.
Dalam salah satu rangkaian SEPMT, yaitu Kuliah Umum di Universitas
Mulawarman (Unmul) di Samarinda, Kamis, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor
Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi menyampaikan
pentingnya pemahaman literasi keuangan bagi generasi muda untuk menyiapkan masa
depannya.
“Tentu secara khusus kami mengarahkan pada sivitas akademika dan adik-adik mahasiswa
sekalian, karena kami percaya pemahaman atau
literasi ini akan menjadi justru modal utama dan modal awal sebelum kita dapat
katakanlah melakukan investasi secara baik, secara cermat, dan bijak,” kata Hasan di hadapan
ratusan mahasiwsa Unmul.
Ia
mengharapkan dengan kegiatan edukasi pasar modal ini, para mahasiswa semakin
memahami risiko
investasi dan tujuan
investasi yang disesuaikan dengan arah dan tujuan hidup.
“Nah yang lebih penting lagi tentu
mengenal secara cermat risiko yang melekat pada tadi ya lembaganya dan
instrumen atau produk yang ditawarkan. Jadi kalau mau dalam tanda petik
berinvestasi di saham, ya harus mengenal lebih dulu sahamnya seperti apa, jangan
hanya karena ikut-ikutan kemudian kita terjebak dengan pilihan yang keliru,”
kata Hasan.
Hasan menegaskan untuk memahami
setiap karakteristik investasi yang ingin digunakan termasuk potensi keuntungan
dan risiko yang melekat, serta mengingatkan agar tidak terjebak pada Fear of
Public Opinion (FOPO), atau sekadar ikut-ikutan pendapat orang lain dalam mengambil
keputusan investasi.
“Jadi
kalau sudah ahli di saham jangan kemudian
setelah itu di kriptonya gak belajar dulu. Tetap juga pelajari dengan baik, seperti waktu kita mempelajari instrumen
tertentu sampai kita cukup paham dan wise atau dewasa dalam melakukan
itu,” kata Hasan.
Turut hadir dalam Kuliah Umum UNMUL, Kepala OJK Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara
Parjiman, Wakil Rektor
UNMUL Lambang Subagiyo, Direktur
Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia Irvan Susandy,
Direktur Kliring dan Penjaminan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Antonius
Herman Azwar, serta Kepala Divisi Hubungan Internasional
dan Dalam Negeri PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Rasmi Maryda
Ramyakim.
Lambang Subagiyo dalam sambutannya mengapresiasi
pelaksanaan kegiatan Kuliah Umum di Universitas Mulawarman yang dapat
meningkatkan literasi finansial mahasiswa, khususnya di bidang pasar modal
serta investasi di aset keuangan digital lainnya.
“Harapan kami tentu para mahasiswa
nanti akan mendapatkan literasi yang bagus tentang pengelolaan keuangan,
tentang cara berinvestasi, cara memproteksi diri, memproteksi aset-aset, dan lain-lain.
Kemudian juga bagaimana cara berinvestasi yang baik,” ujar Lambang.
Dalam SEPMT 2025 di Kalimantan Timur
ini OJK juga mengajak perusahaan lokal untuk memanfaatkan pasar modal sebagai
alternatif sumber pendanaan. Go Public bukan sekadar mencari dana,
tetapi lompatan besar untuk meningkatkan reputasi dan keberlanjutan usaha.
SEPMT
2025 di Kalimantan Timur melibatkan ribuan peserta dari berbagai kalangan,
dengan agenda utama:
1.
Coaching
Clinic TPAKD dan Bursa Karbon yang membahas strategi pengembangan ekonomi
daerah, pemanfaatan securities crowdfunding (SCF), dan peluang perdagangan
karbon.
2.
Kuliah
Umum di Universitas Mulawarman yang diikuti lebih dari 500 mahasiswa, membahas aset
digital, produk pasar modal, mekanisme transaksi, dan perlindungan investor.
3.
Sosialisasi
Pasar Modal sebagai Alternatif Pendanaan Perusahaan yang dilanjutkan Coaching
Clinic IPO di Balikpapan, untuk mendorong pelaku usaha lokal untuk go public.
4.
Sosialisasi
Pasar Modal Syariah bersama ratusan santri, mengenalkan saham dan reksa dana
syariah sekaligus penyerahan bantuan pembangunan fasilitas pesantren.
Pelaksanaan SEPMT ini juga merupakan
bagian dari rangkaian peringatan 48 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal
Indonesia, yang menegaskan komitmen OJK dan SRO dalam memperluas akses
keuangan, meningkatkan literasi pasar modal, serta mendukung pembangunan
ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
***
Informasi lebih
lanjut:
Kepala Departemen
Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi M. Ismail Riyadi
Telp: 021.2960000. Email: humas@ojk.go.id.