gudnyus
16 Oktober 2019, 11:20 WIB
Last Updated 2019-10-16T04:20:54Z
Info

Pangi Syarwi Rilis Buku Rematch Pilpres: Kontestasi Elektoral, dan Keterbelahan Publik

Advertisement

Gudnyus.id - Analis Politik Sekaligus Direktur Eksekutif  Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago resmi merilis buku terbarunya dengan judul Rematch Pilpres: Kontestasi Elektoral, dan Keterbelahan Publik.

Mengapa buku ini mengangkat topik Rematch Pilpres? Sebab di dalam kontestasi politik yang menyita banyak emosi publik itu ada keganjilan dan kelemahan mendasar dalam ikhtiar kita sebagai negeri republik.

Apa yang terjadi hari ini sesungguhnya masih bertalian dengan proses politik sebelumnya. Melalui karya terbarunya, Pangi Syarwi Chaniago mengulas kilas balik pertarungan politik yang imbasnya kita saksikan hari ini. Disajikan dengan bernas, padat, jernih dan tuturan mengalir, buku ini bukan semata cermin dalam berepublik para politikus tapi juga semua anak bangsa yang masih mencintai negerinya.

Satu satunya buku yang memotret (inzoom)  perjalanan tanding ulang Pilpres 2019 yang diulas secara komprehensif, dengan bahasa yang ringan, gampang dipahami dan dicerna. Menjadi panduan bagi perbaikan pilpres kita ke depannya.

Buku ini adalah bentuk kontribusi dan bentuk tanggung jawab Pangi Syarwi sebagai analis politik dalam rangka perbaikan sistem politik, sistem pemilu guna penguatan kualitas demokrasi kita ke depannya.

Buku ini layak dibaca untuk kamu yang ingin update perkembangan politik dalam negeri. Makanya gak heran kalau buku ini telah mendapat apresiasi dan testimoni dari tokoh-tokoh di Indonesia, diantaranya:

“Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kontestasi elektoral di tahun 2019. Sebagian kalangan melihat Pemilu 2019 sebagai sebuah cerita sukses penerapan model pemilu yang demokratis, sementara kalangan lain menganggap pemilu tersebut sebagai pemilu paling brutal dalam sejarah pemilu bangsa. Buku ini memberikan guidance tentang apa yang sebenarnya terjadi, yang darinya dapat kita semua dapat merenungkan sudah pada posisi mana sesungguhnya kualitas demokrasi kita selama ini.”

Prof. Firman Noor, PhD
Kepala Pusat Peneliti Politik LIPI

“Buku ini adalah khasanah yang akan sangat memberikan inspirasi guna pembangunan masa depan konstitusi dan demokrasi kedepan, tentunya adalah akan semakin memberikan jalan menuju penguatan NKRI. Buku ini secara keseluruhan memotret perjalanan pilpres, bagaimana nanti mendesain/menata demokrasi dan pemilu di Indonesia, sangat layak dibaca untuk memahami persoalan pelaksanaan pemilu dan demokrasi. Buku ini juga cocok untuk bahan diskusi untuk para pegiat dan praktisi politik, pemilu dan hukum tata negara serta bahan bacaan bagi para civitas akademik di kampus kampus.”

DR A. Irmanputra Sidin
Pakar Hukum Tata Negara, Advokat

“Buku ini, menemani kita untuk mengingat kembali, hari hari berat,  ketika kontestasi pemilihan umum presiden dan legislatif. Hanya menyisakan dua kandidat dan memberi implikasi yang sangat dalam pada pertentangan, dalam banyak hal dapat dikatakan positif, tapi apabila tidak dipersiapkan bisa berbahaya karena efek pembelahannya turun sampai ke masyarakat yang paling bawah. Oleh sebab itu, buku ini bagus di baca untuk mempersiapkan pemilu 2024 agar tercipta sistem yang lebih baik, yang lebih antisipatif terhadap keadaan masyarakat, dan yang lebih penting adalah, buku ini memberikan informasi tentang bagaimana kita harus mendesain sistem pemilu yang cocok dan sehat, semisal mengakhiri, menghapus presidential thereshold 20 persen. Sehingga kompetisi berlangsung secara lebih masif, dan masyarakat tidak teruburu-buru terbelah, tapi pada putaran kedua dengan sisa dua kandidat, itu akan lebih sehat. Saudara Pangi Syarwi Chaniago adalah ilmuan dan pengamat muda yang sangat berdedikasi untuk membaca dan meneliti politik Indonesia. Mudah mudahan buku ini bermanfaat bagi mereka yang membaca dan khususnya cocok dibaca kalangan melenial karena penulisnya bisa kita kategorikan sebagai penulis melenial. Inilah kelebihan pada buku ini.”

H.Fahri Hamzah, SE
Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019

“Buku ini diharapkan menjadi obat! Pemilu yang dilaksanakan secara tidak sehat, adalah penyakit bagi suatu bangsa, yang tidak akan pernah maju dan bersatu. Saya tidak mengatakan: Indonesia seperti itu. Tapi bacalah buku ini, dan nilailah sendiri: apakah pemilu kita sehat? Bangsa yang tidak sungguh-sungguh ingin menyembuhkan pemilunya, tetap akan sakit dan terlunta-lunta. Tentu kita punya semangat optimis. Kalau makin banyak orang ingin memperbaiki. Salah satunya dengan membaca buku ini. Lalu kita lakukan kajian Teori Kritis, in action!.”

Prof. Effendi Gazali, MSi, MPS ID, Ph.D
(Guru Besar Komunikasi Politik, alumnus Cornell University & Radboud University)

" Saya menemukan fakta Kontestasi Pemilu 2019 diisi oleh politisi miskin gagasan, malas membaca. Oleh Bung Pangi Syarwi Chaniago disebut fakir narasi, namun percaya diri dengan kebohongan maka pemilu kita akan diisi oleh parade abuse of power, Penggunaan hukum sebagai alat politik untuk memenangkan kontestasi. Nah, Buku Bung Pangi bisa membantu menemukan sinyal fenomena-fenomena tersebut, sebagai upaya mengingatkan kita semua kontestasi bukan sekedar tentang pencitraan dan merebut kekuasaan, tetapi juga tentang ketinggian gagasan dan pendidikan keadaban sosial-Politik.”

Dr.Dahnil Anzar Simanjuntak
(Akedemisi; Juru Bicara Ketua Umum Partai Gerindra)

“Pemilu bukan sekedar prosedur formal dalam berdemokrasi, ia musti mampu berkontribusi bagi tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang lebih baik. Untuk itu, pemilu harus dikelola dengan benar dan dipastikan terselenggara sesuai prisip pemilu yang demokratis. Karenanya, mengevaluasi perjalanan pemilu menjadi keniscayaan, agar pemilu tidak menjadi business as usual. Perbaikan atas kelemahan sistem, proses, dan mekanisme yang ada mutlak dilakukan sehingga hasil pemilu pun bisa sesuai dengan substansi yang diharapkan. Saya kira itu yang coba dikontribusikan buku ini. Ipang Chaniago memotret rangkaian panjang proses Pemilu 2019 dan mengajak kita bersama-sama untuk menambal berbagai kelemahan yang ada dan memperkuat segala yang sudah baik. Semoga ini bisa jadi pembelajaran bersama bagi semua pihak. Demokrasi yang kuat, hanya akan terwujud bila pemilunya bebas dan adil.”

Titi Anggraini, SH., M.H
Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem)

“Pangi memberi kita potret dengan pixel yang memadai untuk melihat kerapuhan demokrasi kita. Selain demokrasi prosedural ketimbang substansial, praktek politik sepuluh tahun terakhir kalau data lengkap bisa ditarik sejak Reformasi 1998, kehidupan politik berbangsa dan bernegara kita masih dipenuhi residu demokrasi. Puzzle yg disusun Pangi memudahkan kita melihat betapa gunung es Rematch Pilpres sebenarnya merupakan hasil kumulatif proses di bawah permukaan. Bagaimana tiap partai politik dan elite bersikap dan mengambil keputusan. Sesuai dg rumus bahwa," Allah SWT tidak akan mengubah kondisi sesuatu kaum sebelum tiap individu mengubah diri pribadi masing-masing". Buku ini memberi kita jejak untuk sejenak merenung apa yg sedang dan akan terjadi dengan bangsa ini jika sebagian besar postulat yang wujud tidak memberi kita harapan untuk kian dewasa dalam berpolitik. Buku ini menjadi pemantik pikiran dan semangat untuk ikut bersikap dan mengambil sikap tegas membangun kedewasaan demokrasi kita. Karya Pangi Syarwi Chaniago ini akan menjadi vitamin bagi kemajuan demokrasi kita. Dan karena itu, saya menyambut dengan gembira kehadiran buku ini. Dan memacu saya untuk kena virus menulisnya.”

Dr. Mardani Ali Sera, MEng
Ketua DPP PKS dan Anggota DPR-RI Periode 2019-2024; inisiator Gerakan #2019GantiPresiden

“Buku Ipang Chaniago ini menggambarkan dinamika perjalanan Pemilu 2019 yang direkam dengan bahasa populis dan kritis. Ditulis dengan kerangka kronik yang penuh dengan data dan fakta, kemudian dikomentari dengan cerdas oleh Pangi per segmen peristiwa. Saya mengenal Pangi sebagai seorang pengamat politik yang lahir dari rahim gerakan mahasiswa sehingga analisisnya cenderung bernas, kritis dan objektif. Periode elektoral kemarin, Saya terlibat sebagai juru bicara salah satu pasang calon yang berada langsung ditengah medan pertempuran, tentu sebagai pelaku apa yang saya lakukan diwaktu-waktu itu adalah dalam rangka “on mission”. Sedangkan Pangi mencapture kejadian tersebut dalam peran sebagai seorang pengamat atau akademisi. Dengan demikian, tentu Pangi mampu menilai lebih objektif kejadian-kejadian di masa itu dibanding saya yang berada dalam gelanggang. Analisis yang dilakukan oleh Pangi dalam buku ini bisa dijadikan referensi untuk memperbaiki kekurangan di Pemilu mendatang. Tabik!”

Andre Rosiade
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra dan Anggota DPR RI Periode 2019-2024

“Pemilu kita ini sangat komplek, dibutuhkan kesiapan dari semua elemen yang terlibat. Bukan hanya dari sisi konstestan dan penyelenggara, tapi masyarakat perlu di edukasi, bahwa kontestasi dalam pilpres ini bukan pertarungan hidup dan mati, di sisi lain kita juga membutuhkan media yang independen, sebab media yang punya afiliasi politik tertentu akan cenderung menyalahi dan merusak fungsinya sebagai pilar demokrasi. Kita juga harus membangun suasana sportifitas dalam politik, yang tahu saatnya untuk berkompetisi dan saatnya untuk bersatu. Tradisi ini sudah dicontohkan Prabowo-Jokowi, tapi menggapa masyarakat dan elite politik yang lain belum siap menerima hasil pemilu. Oleh karena itu, sportifitas sangat dibutuhkan, kalau ingin bergabung atau beroposisi itu sah sah saja, tapi jangan bikin rusuh.”

Maruarar Sirait, S.IP
Anggota DPR RI Periode 2014-2019 dari Fraksi PDI Perjuangan

“Kupasan sahabat saya Pangi Syarwi Chaniago di buku ini lugas dan bagi sebagian orang mungkin menusuk. Termasuk soal Pak Jokowi. Tapi bagi saya, ini bagus sebagai kritikan dan masukan buat seluruh partai-partai politik di Indonesia. Dan saya amati, saran atau kritik beliau dalam buku ini masih dalam koridor menjaga dan penguatan agenda demokratisasi. Di situlah peranan Sahabat saya Ipang menyajikan buku ini untuk para politisi.”

Masinton Pasaribu
Politisi Muda/Anggota DPR RI 2019-2024 dari Fraksi PDI Perjuangan

“Dengan terbuka dan dengan kerendahan  hati, saya mengenal adinda Ipang Syarwi. Gelora dan semangat anak muda tampak dari ulasannya. Cara penyampaian yang dituliskan Pangi Syarwi Chaniago di buku ini merupakan cara yg khas dan unik yg tentu menjadi masukan yang berharga bagi Kemajuan Partai, Kehidupan Politik Berbangsa dan Bernegara, khususnya pemerintahan Bapak presiden Jokowi ke Depan.”

Eriko Sotarduga B.P.S
Ketua DPP PDI Perjuangan dan Anggota DPR RI Periode 2019-2024*

“Buku ini sangat kompleks. Seperti kompleksnya pelaksanaan demokrasi di Indonesia. Penulis sangat jelas terlihat berusaha keras memotret realitas tersebut secara detail dan runut, dan penulis berhasil menggunakan narasi narasi yang memikat dalam penjelasan tentang proses politik Indonesia dalam konteks demokrasi tersebut. Membaca buku ini, kita semakin menyadari bahwa faktanya, politik tidak hanya tentang persoalan mendapatkan kekuasaan an sich. Tetapi lebih dalam lagi, bahwa politik adalah cara terbaik menuju keadaban dan kebaikan bersama.”

Dr.Indah Adi Putri,M.I.P
Akademisi/Ketua Jurusan Ilmu Politik, Universitas Andalas

Spesifikasi Buku:
Tebal: 316 halaman
Binding: paperback/soft cover
Kertas: bookpaper
Cetakan I: Oktober 2019
Penulis: Pangi Syarwi Chaniago
ISBN: 978-602-50662-1-4