Bhama
9 Maret 2020, 11:36 WIB
Last Updated 2020-03-09T04:36:47Z
Insight

Kualitas Tidur Bisa Menentukan Prestasi Belajar

Advertisement

Gudnyus.id - Individu dituntut untuk memenuhikebutuhan dasar manusia gunamempertahankan kelangsungan hidupnya. Salah satu kebutuhan dasar yang diperlukan manusia adalah tidur. Tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh semuaorang.

Setiap orang memerlukan kebutuhan tidur yang cukup agar tubuh dapat berfungsi secara normal. Pada kondisi tidur, tubuh melakukan proses pemulihan untukmengembalikan  stamina  tubuh  hingga  beradadalam kondisi yang optimal.

Beberapa orang dewasa terkadang mengalami kesulitan tidur cukup serius, dan masalah ini menjadi    bagian yang takterelakkan dari proses penuaan. Bagaimana pun, banyak orang mengalami komplikasi akibat tidur yang buruk saat menjadi dewasa, diantaranya kesehatan yang tidak seimbang, rasa  sakit,  dan meningkatnya ketergantungan obat-obatan.

Remaja bisa mengalami kesulitan tertidur sampai  harisudah larut dan terbangun di pagi buta. Kebanyakan orang dewasa muda secara individu sering  mengalami jam-jam tidur yang tidak beraturan. Mereka dilaporkansering mengalami ketidakpuasan tidur (Rafknowledge, 2004).

Kebutuhan tidur setiap individu berbeda-beda, tergantung usia setiap individu tersebut, dan setiap  individu harus memenuhi kebutuhan tidurnya agar dapat menjalankan aktifitas dengan baik. Pola  tidur yang buruk dapat berakibat kepada gangguan keseimbangan fisiologi dan psikologi. Dampak fisiologi meliputi penurunan aktifitas sehari-hari, rasa lelah, lemah, penurunan dayatahan tubuh dan ketidak stabilan tanda-tandavital (Potter & Perry , 2010).

Menurut Wicaksono (2012),lingkungan yang buruk, dan lingkungan dengan kurangnya variasi  tempat tinggal dapat membuat kejenuhan dan mempengaruhikualitas tidur yang buruk pada  mahasiswa Fakultas Keperawatan UNAIR Surabaya. Faktor yang dapat mempengaruhi kualitas tidur  seseorang termasuk juga kelelahan.

Kelelahan berbanding terbalik dengankualitas tidur yang dialami  seseorang. Semakin tinggi tingkat kelelahan yang dialami seseorang, maka kualitas tidurnya punsemakin buruk. Kebutuhan tidur pada usia dewasa awal berkisar 7 sampai 9 jam, namun ternyata  sekitar 6 jam sehari karena faktor aktifitas dan kehidupan sosial. Hal ini akan memberikan pengaruh terhadap waktu tidur.

Menurut Deshinta (2009) Pelajar dan mahasiswa sangat rentan mengalami kualitastidur yang buruk hal itu dibuktikan dengan penelitiannya di  dapatkan 220 pelajar dari jumlah total 287 pelajar di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa mempunyai kualitas tidur yang buruk.

Sementara penelitian Listiani (2005) menunjukkan bahwa responden yang mengalami gangguan pola tidur pada malam hari akan merasa lelah dan merasa mengantuk pada saat siang hari sehingga tidak konsentrasi dalam  belajar  dan  menyebabkan nilai anak didik menurun.


Masalah gangguan tidur itu tidak hanya dialami oleh pelajar secara umum. Mahasiswa kesehatan umumnya yang mempunyai jadwal kuliah yang cukup padat dapat beresiko mengalami kualitas tidur yang buruk. Kampus PSIK UR adalah kampus keperawatan Negeri pertama yang berdiri di Pekanbaru.

Saat ini jumlah mahasiswanya mencapai lebih kurang 400 mahasiswa, mahasiswa keperawatan memiliki jadwal perkuliahan yang cukup banyak, karna profesi sebagai seorang perawat di tuntut  untuk  telitidan  cekatan.

Profesi keperawatan juga berhubungan langsung dengan  manusia. Dalam menempuh pendidikan sebagai mahasiswa keperawatan tentu banyak waktuyang akan tersita. Hal ini akan mempengaruhi jam tidur mahasiswa, selain dari faktorakademik terdapat juga faktor aktifitas sosial, pengaruh  teknologi juga sangat berefekkepada jam tidur mahasiswa.

Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan, kepada 15 orang mahasiswa yang diwawancara, hanya 8 orang yang memiliki jam tidur yang cukup, dan terdapat 7 orang sisanya mempunyai kebiasaan tidur di atas jam 12 malam, dan rata-rata kebiasaanpara mahasiswa yang menyebabkan mereka tidur larut malam beragam, kebanyakan dari mereka sering memainkan handphone dan laptop sebelum tidur. Padahal di pagi hari nyamereka harus terbangun untuk melakukan aktifitas perkuliahan.

Hal ini dapat mempengaruhi kebugaran mahasiswa dalam menjalani aktifitas perkuliahan, dan dapat berefek kepada konsentrasi serta kemampuan dalam menangkap pelajaran di kampus.  Dari 8  orang mahasiswa yang rata-rata jam tidurnya di katakan cukup 7 orang mempunyai IP semester yaitu 3.30 sampai 3.50, 1 orang mempunyai IP 2.95, dan 5 dari 7 orang yang  jam tidurnya kurang,mempunyai IP semester 2.90 sampai 3.20. 2 orang lagi yang jam tidurnya kurang mempunyai IP semester 3.60 dan 3.70.

Kesimpulan hubungan kualitas tidur dan kuantitas tidur dengan prestasi belajar mahasiswa. Jadi Kalau kamu ingin punya prestasi yang bagus, ada baiknya mencoba untuk menjaga kualitas tidurmu ya.

Sumber:
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA
Jaka Sarfriyanda, Darwin Karim, Ari Pristiana Dewi, Universitas Riau
Foto: Pexels.com