gudnyus
27 September 2020, 17:10 WIB
Last Updated 2020-09-30T01:54:53Z
Opini

Pembentukan Tim Albatros di Tingkat RW yang Melibatkan Berbagai Komponen Masyarakat Sebagai Bentuk Strategi Dalam Menghadapi Covid-19

Advertisement


Penulis: Andi Nafisa Powell

Covid 19 adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh corona virus. Penyakit ini awalnya mucncul di Wuhan, China pada akhir tahun 2019, akan tetapi saat ini telah menjadi pandemi yang menyerang banyak negara di dunia. Covid-19 merupakan salah satu jenis penyakit yang berbahaya dan menyerang pernapasan. Penyakit ini disebabkan oleh adanya infeksi dari corona virus jenis baru , yaitu SARS-CoV-2.  

Dampak yang ditimbulkan dari pandemi cukup  besar, mulai dari sektor ekonomi, transportasi, industri, bahkan sampai ke sosial, dan budaya. Dengan dampak yang sangat besar ini, semua menginginkan pandemic ini segera berakhir. 

 

Akan tetapi sampai saat ini belum ada vaksin yang efektif untuk membasmi virus Covid-19. Satu-satunya cara untuk mengurangi dampak yang besar ini adalah dengan menurunkan angka infeksi virus dan beradaptasi dengan kehidupan yang baru ini.  

Mengingat pandemic memiliki cangkupan infeksi yang luas, maka bukan hanya peran pemerintah saja yang dibutuhkan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Melainkan diperlukan pula solidaritas dari seluruh komponen masyarakat.  

 

Sebenarnya hal yang perlu dilakukan  oleh masyarakat cukup mudah, yaitu hanya menjaga diri kita dari beberapa faktor penularan dan mematuhi protokol kesehatan. Akan tetapi, hal ini sangat sulit dilakukan di Indonesia. Hal yang menyebabkan hal ini sulit terjadi adalah karena tingkat kepatuhan terhadap hukum dan aturan pada masayarakat Indonesia yang rendah.

Dengan rendahnya kesadaran ini, urgensi untuk melakukan pergerakan dari pimpinan-pimpinan maupun orang yang didengar oleh masyarakat cukup penting. Kita dapat memulainya dari lingkup yang kecil seperti tingkat RW. Dengan memulai dari lingkup yang kecil ini diharap dapat meningkatkan efektivitas kinerja yang ingin dicapai.

Berbagai komponen masyarakat akan diajak dalam pergerakan ini dan dibentuk sebuah tim yang bernama “Albatros”. Nama ini diambil dari filososfi burung albatros yang dapat terbang jauh dalam sekali kepakan sayap, yang mana maksudnya diharapkan tim yang dibentuk dapat membuat suatu perubahan yang besar dengan satu langkah yang diambil.

Tim ini pada dasarnya adalah sebagai penggerak, namun tim ini memiliki tugas dan kewajiban sebagai berikut :


1. Patroli Kesehatan
Patroli kesehatan yang dimaksud disini adalah dengan melakukan pengecekan gejala-gejala dasar setiap warga dalam kurun waktu 1 minggu sekali. Hal ini dilakukan dengan harapan kondisi kesehatan masyarakat dapat terpantau dan pendataan terhadap covid jelas


2. Penyebar Informasi Valid
Tim Albatros ini akan menjadi sumber informasi dan tempat sharing masyarakat yang membutuhkan bimbingan. Hal ini dilakukan dengan harapan dapat menghindari hoax-hoax yang beredar selama pandemic dan membantu masyarakat untuk tetap postif dalam menghadapi pandemic.
 

3. Melakukan sistem “Barter Ikhlas”
Sistem ini dilakukan untuk membantu masyarakat yang ekonominya terdampak Covid-19. Sistem yang dilakukan adalah dengan menukarkan barang apapun yang memiliki nilai tidak terlalu tinggi dengan barang yang bernilai lebih tinggi. Seperti menukarkan gelas seharga 5.000 dengan beras 5 kg. Hal ini dilakukan selain untuk membantu ekonomi masyarakat juga menanamkan suatu jiwa perjuangan untuk mendapatkan kebutuhan pada masyarakat. Jadi masyarakat memiliki jiwa kerja keras yang tinggi pula.

Pembentukan tim albatros memiliki peranan yang penting baik dari segi pendataan, pemantauan kesehatan, informasi dan juga ekonomi. Dengan adanya tim ini diharapkan hasil akhirnya dapat membantu masyarakat lebih bersatu kembali dan lebih siap menghadapi covid-19 pada kondisi new normal ini.

Profil Penulis

Andi Nafisa Powell merupakan seorang mahasiswa di Universitas Sriwijaya. Saat ini beliau masih menjadi mahasiswa tingkat 2. Menulis bukanlah sebuah passion yang Ia miliki. Hanya saja saat ini Ia masih sedang berusaha dan belajar untuk menulis dengan baik.