gudnyus
13 Maret 2019, 06:04 WIB
Last Updated 2019-03-13T03:47:46Z
Insighttekno

Peneliti Kembangkan Printer 3D Penyembuh Luka

Advertisement
ilustrasi: Peneliti Mengembangkan Teknologi Bioprinter


Gudnyus.id - Bioprinter saat ini semakin populer khususnya dalam bidang kedokteran. Kegunaan printer bagi dokter kelak bukan hanya untuk mencetak urusan administrasi, namun juga mencetak organ tubuh manusia. Bahkan yang terbaru, sejumlah ilmuwan sudah merekayasa bioprinter pencetak kulit yang dapat dipakai untuk menyembuhkan luka.

Perangkat terbaru bioprinter dari jenisnya tersebut, nantinya dapat diisi dengan sel pasien sendiri guna mencetak kulit baru, menolong penyembuhan luka besar bahkan luka bakar. Ini sebab sistem bioprinting memungkinkan kulit memiliki dua lapis yang dicetak langsung di unsur luka.

Lebih istimewa lagi karena perlengkapan ini mempunyai sifat mobile, yang dengan kata lain dapat diangkut ke lokasi pasien yang terluka untuk memberikan keajaibannya.

“Aspek menarik dari teknologi ini ialah mobilitas sistem dan keterampilan untuk meluangkan manajemen luka ekstensif dengan memindai dan mengukurnya guna menyimpan sel secara langsung di lokasi yang dibutuhkan untuk mencetak kulit,” kata asisten profesor di Wake Forest Institute for Regenerative Medicine (WFIRM), Sean Murphy yang merupakan penulis utama makalah.

Teknologi baru ini benar-benar mengesankan, terdiri dari pencampuran sel-sel kulit utama yang tercebur dalam pengobatan luka dengan hidrogel dan lantas menempatkannya di bioprinter. Seperti mewujudkan film rekaan ilmiah, sistem ini lantas mulai menciptakan lapisan kulit baru.

Perangkat ini memindai luka supaya dapat merealisasikan kulit baru dicetak tepat dibagian yang dibutuhkan. Intinya, perlengkapan ini meniru pengobatan alami kulit namun lebih cepat dan bahkan menjadikannya lebih efisien.

Namun, sistem ini masih dalam etape pembuktian konsep. Para peneliti sedang berjuang melakukan uji klinis pada manusia.

Jika berhasil, perangkat tersebut akan mengubah konsep lama penyembuhan luka. Saat ini, cangkok kulit ialah teknik sangat populer guna mengobati luka besar, tetapi masih menimbulkan sedikit komplikasi.

Di samping kurangnya ketersediaan kulit guna dipanen, tidak jarang kali ada risiko cangkok hasil donor akan ditampik oleh pasien. Cangkok kulit pun menghasilkan tidak sedikit bekas luka.

“Teknologi ini mempunyai potensi menghilangkan cangkok kulit yang menyakitkan yang mengakibatkan cacat lebih lanjut untuk pasien yang menderita luka besar atau luka bakar,” kata peniliti lainnya sekaligus Direktur WFIRM Anthony Atala.