Bhama
3 Januari 2020, 15:11 WIB
Last Updated 2020-01-03T08:11:31Z
Story

Sahabat di Kala Senang dan Susah

Advertisement

Gudnyus.id - Waktu duduk di Sekolah Dasar (SD) aku memiliki sahabat yang aku kira baik namun ada juga yang tidak. Meski begitu dalam hatiku tidak pernah dendam dan marah pada mereka. Berbeda dengan perasaanku yang kala itu kesal terhadapnya karena sering menggangguku, mungkin karena kami masih kecil kali ya.

Pada masa-masa itu aku masih ingin bermain dan berteman dengan siapa saja. Tapi sebenarnya aku bukan orang dengan tipikal yang mudah bergaul dengan orang lain. Aku sedikit pemilih. Bukan apa-apa, aku hanya ingin berteman dengan orang yang mau diajak susah dan senang. Bukan orang yang datang di kala senang dan pergi di kala aku susah. 

Aku mulai mengerti arti sahabat itu pada saat duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Di sana aku mulai mencoba membuka diri dan menerima siapa saja. Dugaanku benar, ada saja temanku yang datang karena ada maunya. Tapi bukan kisah itu yang ingin aku ceritakan.

Pada masa itu aku memiliki banyak teman dan beberapa sahabat. Mereka sangat baik dan bisa mengerti serta menerimaku apa adanya. Mereka berbeda dengan yang lain. Mereka mau menemaniku dikala susah dan senang.

Ada masa aku sedang jatuh tapi mereka tetap menganggapku sebagai sahabat. Bahkan mereka malah membantuku untuk bangkit. Aku sangat bersyukur sekali karena bisa bertemu dan bersahabat dengan mereka.

Pesanku untuk kalian adalah carilah teman sebanyak mungkin. Jadikan beberapa orang menjadi sahabat yang bisa diajak susah dan senang bersama. Di kala susah, kalian akan melihat teman sejati . Ada yang akan bertahan dan ada pula yang akan pergi dari kalian. Bukan karena apa-apa tapi bagi saya "Hadiah terbesar di dunia adalah persahabatan, dan hanya ada satu tali yang sulit terputus yaitu tali persahabatan".


Ditulis oleh: Devita Rachmadhani Siswi, SMP IT Mahabbatul Haq Batam

Sumber foto: Pexels.com