28 Maret 2020, 11:48 WIB
Last Updated 2020-06-20T06:38:23Z
InsightRagam

3 Komponen Cinta Untuk Membangun Hubungan Asmara

Advertisement

Gudnyus.id - Berdasarkan triangular theory of love yang dikemukakan oleh Sternberg (1969; dalam Sternberg, 1986), cinta dapat dimengerti dalam bentuk tiga komponen yang secara bersama dapat dilihat sebagai pembentuk sudut dari sebuah segitiga, besaran yang berbeda dari tiap komponen cinta akan mempengaruhi bentuk dari segitiga cinta tersebut. Ketiga komponen ini adalah keintiman (sudut bagian atas dari segitiga), gairah (sudut bagian kiri dari segitiga), dan keputusan/komitmen (sudut bagian kanan dari segitiga). 

Keintiman adalah perasaan emosional yang berhubungan dengan kehangatan, kedekatan, dan berbagi dalam hubungan. Gairah berhubungan dengan daya tarik fisik dan seksual terhadap pasangan. Sementara keputusan/ komitmen merupakan penilaian kognitif atas hubungan dan keinginan untuk mempertahankan hubungan.

Komponen keintiman, gairah, dan komitmen, memegang peranan kunci dalam cinta, melebihi atribut-atribut lainnya dari cinta. Beberapa alasan dari dipilihnya ketiga komponen ini sebagai komponen-komponen yang membanguncinta oleh Sternberg yakni karena:
  1. Banyak aspek lain dari cinta yang terbukti merupakan bagian atau perwujudan dari ketiga komponen ini. Contohnya seperti aspek komunikasi, sebagai bagian yang turut membangun keintiman.
  2. Ketiga komponen ini bersifat umum sepanjang waktu dan tempat. Meskipun tiap komponen tidak memiliki bobot yang sama di setiap budaya, namun setiap komponen setidaknya memiliki beberapa bobot di berbagai waktu atau di tempat manapun.
  3. Ketiga komponen dapat tampil sebagai komponen yang saling terpisah, namun ketiganya tetap saling berhubungan. Seseorang dapat memiliki salah satu diantara komponen tanpa harus memiliki salah satu atau dua komponen lainnya.
  4. Aspek-aspek lain yang berkontribusi terhadap cinta pada dasarnya menghasilkan sesuatu yang serupa dengan ketiga komponen ini, apabila perbedaan dalam hal bahasa dan nada dikesampingkan.

Komponen keputusan atau komitmen dari cinta terdiri dari dua aspek, yang bersifat jangka pendek dan yang bersifat jangka panjang. Untuk aspek jangka pendek, komponen keputusan/ komitmen merupakan keputusan untuk mencintai seseorang, sedangkan untuk aspek jangka panjang, komponen keputusan/ komitmen merupakan komitmen untuk mempertahankan cinta itu. 

Kedua aspek dari komponen keputusan/ komitmen ini tidak harus berjalan bersama-sama. Keputusan untuk mencintai tidak selalu menyiratkan komitmen untuk mencintai, dan komitmen juga tidak selalu menyiratkan keputusan. Banyak orang yang berkomitmen terhadap cintanya dengan orang lain tanpa harus mengakui atau menyatakan bahwa mereka cinta atau sedang jatuh cinta satu sama lain.

Secara umum, komitmen terhadap hubungan dapat membuat seseorang merasa lebih puas dengan hubungannya. Apabila ekspresi dari komitmen disadari dan diapresiasi oleh pasangan, maka hal ini dapat membawa dampak positif terhadap kepercayaan terhadap pasangan. 

Dengan demikian, seseorang dapat berharap bahwa komitmen tersebut nantinya dapat meningkatkan keinginan atau kecenderungan dari perilaku intim di masa mendatang. Indikasi dari komitmen juga diharapkan dapat mempengaruhi keseluruhan ketertarikan terhadap pasangan, sehingga dapat meningkatkan perilaku kohesif. Selain itu, kepercayaan bahwa pasangan berkomitmen juga penting di dalam menjaga komitmen diri ketika menghadapi kesulitan pernikahan

Sumber :
HUBUNGAN ANTARA KOMPONEN KOMITMEN DARI CINTA DENGAN KESIAPAN MENIKAH PADA DEWASA MUDA
Azaria Zakiah
Foto : pixabay.com