Bapakguru
5 Januari 2021, 06:12 WIB
Last Updated 2021-01-04T23:12:23Z
Infotekno

Gara-gara Kuota Pelajar 75 GB Handphonemu Bisa Dibajak, Berikut Faktanya

Advertisement

Gudnyus.id – Beredar pesan berisi link dengan isi tentang subsidi kuota pelajar sebesar 75 GB. Pesan ini kemudian dikirim berantai baik melalui japri (jaringan pribadi) maupun antar grup. Prihal ini menimbulkan tanda tanya, khusunya dikalangan pelajar yang berharap informasi ini benar adanya.
Namun beberapa informasi yang tim Gudnyus dapatkan setidaknya perlu di perhatikan. Karena ada fakta berbahaya terkait menyebarnya pesan ini.


1.    Kebenara Kuota Subsidi 75 GB 

Alokasi kuota pelajar berada langsung dibawah pengawasan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Alokasi kuota yang diberikan yakni untuk peserta didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebanyak 20 GB/bulan, peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah 35 GB/bulan, pendidik pada PAUD dan jenjang pendidikan dasar dan menengah 42 GB/bulan, serta untuk mahasiswa dan dosen 50 GB/bulan. Seluruhnya mendapatkan kuota umum sebesar 5 GB/bulan, sisanya adalah untuk kuota belajar. 


Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sempat memberikan subsidi kuota pada 2020 lalu. Namun hingga awal pekan Januari 2021, belum ada keputusan untuk pemberian subsidi kuota kembali.

Informasi ini masuk kategori hoaks jenis fabricated content (konten palsu). Fabricated content terbilang menjadi jenis konten palsu yang paling berbahaya. Konten ini dibentuk dengan kandungan 100% tidak bisa dipertanggung-jawabkan secara fakta. Biasanya, fabricated content berupa informasi lowongan kerja palsu dan lain-lain.


2.    Klik Link Pada Pesan Adalah Upaya Pembajakan



Untuk memastikan pesan di atas merupakan penipuan sebetulnya sangat mudah. Pertama, web yang disebutkan di pesan itu bukan web resmi. Kedua, web itu tidak menggunakan protokol keamanan (https) melainkan hanya protokol biasa (http).

Domain alamat situs web itu, yakni “.GA” merupakan salah satu domain gratisan. Logikanya, tidak mungkin operator resmi membuat situs web dengan domain gratisan.

Tampilan web itu sangatlah tidak profesional. Penipuan lewat aplikasi olah pesan makin marak.

Hal lain yang mengindikasikan penipuan adalah pengguna mesti mengetikkan nomor ponsel dan alamat email di web itu. Ini termasuk cara yang banyak digunakan penjahat siber untuk mengirim email spam bahkan email phising.

Scam dan Phising ini sama-sama kejahatan online yang sangat berbungan erat. Website Scam adalah website yang berisi penipuan dengan cara mengelabui pengunjung dengan tujuan untuk mendapatkan uang secara ilegal.

Web Phising adalah website yang menyamar menjadi suatu website resmi dengan tujuan mengumpulkan data username dan password.

Melalui Chatting, pesan tersebar melalui jalur pribadi (seperti chatting di Facebook atau Whatsapp) atau tersebar melalui grup di Whatsapp atau grup di Social Media, selain itu juga melalui posting di Social Media (Facebook, Twitter dll).

Jika akun social media telah dibajak / diambil alih oleh orang lain (penjahat online) maka bisa digunakan untuk menyebarkan alamat website scam.

Selain chatting dan media sosial,  oknum pengirim juga biasanya alamat email yang tidak kita kenal / asing (email broadcast) yang isinya berupa informasi atau pemberitahuan keamanan untuk mengupdate Password.

Selalu berhati-hati terhadap email, chating, pesan pribadi yang masuk. Terutama jika di dalam email, chating, pesan pribadi tersebut meminta untuk meng klik atau mengunjungi suatu website, tindakan aman agar tidak tertipu website scam atau phishing yaitu pastikan alamat website yang diklik atau dikunjungi adalah alamat resmi.